Minggu, 19 Juni 2011

How To Paralyze Your Fans – Belajar Dari Agnes Monica

“DREAM, Believe, & Make It Happen!!“
Kalimat itulah yang akan selalu Anda dengar jika sudah menyangkut salah satu penyanyi wanita paling influential di negri ini: Agnes Monica. Muda, berbakat, dan cerdas adalah sosok yang selalu saya gunakan saat terlibat pembicaraan apapun mengenai Agnes Monica. Agnes merupakan sedikit dari seniman di Indonesia yang mampu meraih berbagai penghargaan dari dua bidang sekaigus: musik dan film. Cita-citanya untuk berkarir di dunia internasional juga mulai terwujud, Agnes mulai muncul di beberapa scene musik bertaraf internasional dan perlahan tapi pasti mulai membangun komunitas penggemar yang kuat dibelakangnya. Yes, She’s just get started.


(sumber: http://endangsuryana.blogspot.com/2011/04/agnes-monica-at-kfc-titi-kuning-medan-3.html)
Karakteristik Agnes yang selalu total dalam mencapai apapun dalam hidupnya sudah mempengaruhi begitu banyak orang, termasuk saya. I LOVE everything that she does in Indonesia’s music scene. Agnes selalu meluncurkan karyanya dengan konsep yang matang. Dari segi image, fashion, dance routine, semua seperti menyatu untuk menyampaikan apa yang ingin Agnes sampaikan melalui karya-karyanya.
Musik merupakan salah satu komoditas yang paling sulit untuk dijual (trust me, i know.) Anda harus bisa memikat dan mempengaruhi orang banyak dengan karya-karya Anda. Guy Kawasaki didalam salah satu wawancaranya pernah mengatakan mengenai 3 pilar untuk memikat orang lain. Jika kita kaitkan dengan industri musik berarti: Anda harus memiliki karya yang luar biasa bagus (a great cause), Anda harus disukai (likable), dan harus terpercaya (trustworthy.) Mendapatkan satu saja dari tiga element diatas susahnya bukan main, apa lagi harus memiliki ketiganya. Namun Agnes (menurut opini saya) berhasil menemukan suatu titik dimana ia mendapatkan ketiganya dan masih mampu untuk mengejar ambisinya untuk berkarir secara international.
Nah, di era social media seperti ini Agnes memperlihatkan sekali lagi totalitasnya dalam memasarkan musik. Dan lagi-lagi kita dapat belajar beberapa hal mengenai social media dari Diva muda ini.

Keep It Real!
Sampai saat ini masih sering terjadi perbincangan hangat mengenai bagaimana Agnes bisa mendapatkan contrengan verified account dari Twitter. Namun bukan itu yang akan kita bahas. Tanpa contrengan legendaris itu pun saya yakin Anda dapat langsung menilai bahwa Account ini benar-benar dipegang oleh Agnes Monica langsung.  Agnes juga tidak meletakkan nomor contact person, management, book agency atau semacamnya. Di bionya tertulis “DREAM, believe, and make it happen!” serta alamat website resmi. Hal ini menunjukkan Agnes benar-benar ingin terhubung dan menebar cinta dengan penggemarnya, bukan mau menggunakan Twitter untuk (maaf) jualan seperti beberapa pekerja seni lain.


Bahkan untuk menjawab pertanyaan apakah account Twitter dan Facebook Page-nya asli, Agnes merekam video untuk menjawabnya. Sebuah dedikasi yang lagi.. jarang kita temui di social media. Silahkan ke facebook.com/agnesmonica untuk melihat videonya.
Video Agnes Totalitas Agnes Monica kembali terlihat bahkan sampai ke management account social media-nya. Agnes tidak membiarkan penggemarnya bertanya-tanya apakah ini account yang asli atau tidak dan menggunakan cara yang sangat elegant untuk menyelesaikannya.
Update: Agnes memiliki account Twitter sendiri untuk management-nya dengan username: @agnesmonicaent.

Emotionally Attractive Content
Yes.. She is attractive.. Tapi menjadi menarik (attractive) secara emosional adalah hal berbeda.
Di video clip singgle terbarunya: “Paralyzed” Agnes membagi sedikit proses dibelakang layar video tersebut secara bebas ke channel resminya di Youtube.com/agnesmonicaent. Video pengalaman dibelakang layar itu kemudian dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan content seperti : Behind The Dance, Behind The Look, dll.
Saya selalu suka segala sesuatu yang sifatnya “behind the scene.” Video-video seperti ini akan menunjukkan sisi-sisi yang tidak pernah kita lihat dari pelaku-pelaku showbiz seperti Agnez. Video seperti ini juga biasanya menunjukkan potongan-potongan proses sebuah karya. Nah, Agnes dengan lengkap dan gamblang membagi proses dan perjuangan dirinya dan tim dalam memproduksi  “Paralyzed” sebuah video clip yang mengambil lokasi di Jakarta dan Los Angeles.
Video-video belakang layar ini benar-benar memperlihatkan sisi Agnes sebagai manusia biasa seperti Anda dan saya. Anda akan melihatnya tertawa lepas, berbuat kesalahan, berbuat konyol, dan hal-hal “manusiawi” lain. Hal ini akan sangat mengikat Agnes secara emosi dengan penggemarnya. Agnes seperti “membiarkan” Anda untuk masuk lebih dekat kedalam kehidupannya. Tidak ada script, pakaian mewah, atau penghalang lain. Anda akan merasa tidak seperti orang asing, Seperti video dokumenter yang dibuat khusus untuk Anda. Hanya Anda dan Agnes. Dan saat itulah Anda akan terikat secara emosi.
Bukankah untuk fitur “behind the scene” ini Anda rela membayar DVD original sampai 5 kali lipat DVD bajakan?
Selain video-video tersebut, channel resmi Youtube.com/agnesmonicaent lagi-lagi membuktikan totalitas Agnes dalam karirnya. Channel ini memiliki koleksi video Agnes yang sangat lengkap. Live di Dahsyat? ada, iklan? Jelas donk, lagi nerima award? pasti ada. Dengan adanya management content berharga seperti ini, penggemar tidak perlu takut untuk ketinggalan apapun dari Agnes Monica. Disinilah rasa percaya itu tumbuh.

Spread The Word
Menurut saya keputusan Agnes bergabung dengan program “KFC Music Hit List” dari waralaba KFC adalah tepat. Dan menurut saya ini alasannya kenapa:
  1. KFC is The Largest Franchise Network in Indonesia. ‘nuff said.
  2. Komunitas Yang Sudah Ada. KFC sudah membangun komunitas KFC Music Hit List sejak beberapa tahun yang lalu. Jika Anda ingat KFC juga pernah beberapa kali membuat semacam ajang pencarian bakat untuk band-band dari berbagai kota di Indonesia. Tentunya keseriusan KFC dalam membangun komunitas musiknya ini akan sangat baik untuk memasarkan lagu-lagu Agnes.
  3. Permission Marketing. KFC tidak akan menawarkan Anda untuk membeli CD Agnes sampai Anda selesai menyebutkan seluruh pesanan Anda dan meng-konfirmasinya. Dibeberapa gerai, KFC bahkan tidak men-display CD-nya, which is good. Saya tidak datang kesana untuk melihat iklan CD siapapun. Walaupun sedikit berbeda dengan ide dasar Permission Marketing dari Seth Godin, tetap saja mereka menunggu kita memberikan permisi kepada mereka untuk menawarkan produknya.
  4. Remarkable Value. Kalaupun Akhirnya KFC menawarkan CD Agnes ke Anda, CD itu akan datang dengan keanggotaan KFC Music Hit List yang memiliki banyak benefit. Diantaranya adalah: free wing bucket saat Anda ulang tahun dan free KFC Goceng setiap minggu seumur hidup. That’s right, SEUMUR HIDUP!!
  5. Content Yang Tidak Asing. Agnes “membungkus” single “Paralyzed” dalam sebuah album kompilasi lagu-lagu terbaik Agnes Monica. Hal ini tentunya akan membuat konsumen seperti merasa dirumah. Mereka tidak perlu lagi menerka-nerka apakah ini CD yang layak dibeli atau tidak. Hal ini tentunya menambah unsur value album ini.
  6. Menghipnotis Pengunjung. Jika Anda sadar setiap Anda ke gerai KFC dimanapun di Indonesia Anda hanya akan mendengar lagu-lagu dari jajaran KFC Music Hit List. Saat terakhir kali saya makan di KFC lagu yang saya dengar adalah “Paralyzed” lagi dan lagi. Seperti yang saya tulis diatas tadi, musik adalah salah satu komoditas yang paling sulit dijual. Produknya harus ditanamkan dulu ke konsumen. Kendalanya adalah konsumen saat ini sepertinya tidak lagi punya waktu yang cukup untuk melakukan apapun, termasuk mengingat sebuah lagu. Namun sesibuk apapun, seseorang harus makan, dan saat makanlah Anda bisa sedikit berharap seseorang akan duduk disuatu tempat untuk suatu waktu saat melakukannya. Jika konsumen sudah bisa kita interupsi waktunya, tinggal menginterupsi perhatiannya. Namun menginterupsi saat makan? apa yang lebih menyebalkan dari itu? Maka menghipnotis konsumen melalui pengulangan seperti yang dilakukan KFC mungkin adalah jawabannya. Well.. Itu berhasil untuk saya, saya dengan mudah dapat menyanyikan lagu dari beberapa musisi yang tergabung dalam KFC Music Hit List.

Agnes sekali lagi memperlihatkan totalitasnya sampai ke detail-detail yang masih banyak pelaku seni Indonesia belum memperhatikannya. Agnes mulai menunjukkan semangatnya untuk berkarir di dunia internasional dari detail-detail kecil seperti ini. Namun sepertinya sebagian masyarakat Indonesia belum siap untuk Agnes Monica. Disana-sini muncul sentimen-sentimen negatif mengenai cita-cita Agnes untuk go internasional. Namun buat saya pribadi, hal itu menunjukkan kalau jalan yang ditempuh Agnes Monica mungkin sudah benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar